Cinta
Antik
Suatu
hari yang damai nan ceria, pagi itu Cantika memulai melakukan hal yang paling
dia gemari, yaitu mengoleksi barang antik. Kenapa harus barang antik?,
sebenarnya hobi tersebut bukan kemauan Cantika sepenuhnya. Hal ini lebih
didasari oleh inginnya Cantika melanjutkan hobi sang ayah. Ayah Cantika adalah
seorang kolektor barang antik terkenal di daerah rumahnya. Hampir semua barang
antik ada didalam rumahnya hingga memenuhi seluruh ruangan. Tapi setelah
kejadian kecelakaan yang dialami sang ayah semua harapan dan kebanggaan itu pun
sirna. Pihak keluarga harus menjual sebagian bahkan seluruh barang koleksinya
itu untuk menolong sang ayah yang mengalami keretakan pada tulang kepala yang
menyebabkan beliau difonis dokter bahwa hidupnya tinggal sebentar lagi.
Banyak cara yang telah dilakukan pihak
keluarga demi menolong ayah tercinta di keluarga tersebut. Tapi Tuhan
berkehendak lain ,tepat dihari ini adalah 2 tahun setelah ayah Cantika
menghembuskan nafas terakhir. Cantika sangat ingat salah satu dari kata
terakhir sang ayah adalah melanjutkan hobi sang ayah dan mencari berang antik
yang menjadi keininan ayahnya sejak lama. Otomatis Cantika yang dulu tidak
peduli dengan hobi ayahnya tersebut sekarang menjadi menggemari hobi unik itu.
Pertamanya
Cantika tidak yakin dengan hal itu karena itu adalah salah satu hal yang ia
benci ,dengan alasan bahwa barang antik hanya benda yang tidak berguna dan
hanya merusak pemandangan. Tapi lama-kelamaan dia semakin menggemari hobi ini
berkat keinginan untuk melanjutkan hobi sang ayah dan dukungan dari sosok ibu.
Terbukti dengan motivasi tersebut Cantika lebih terbiasa dan menjalankan
hari-harinya dengan gembira dan penuh semangat.
Pagi
itu ia hendak mencari barang antik bersama temannya yaitu Ayu. Setelah menaiki
transportasi umum akhirnya mereka berdua sampai di tempat penjualan
barang-barang antik. Seperti biasa Cantika menghampiri toko Pak Subroto untuk
menanyakan barang-barang antik baru yang mirip dengan apa yang telah di amati
ayah Cantika.
Cantika : Yu, ini loh tokonya Pak Subroto.
Ayu : Oh ini yang kamu bilang.
Cantika : Nah itu Pak Subroto. Hai Pak ada
barang baru nggak?
Pak
Subroto : Eh neng Cantika, oh ada kok
bapak ambilkan sebentar yaa.
Disisi
lain.
Ayu :
Oh iya Can, aku hampir lupa. Aku juga mau cari barang antik di tempat lain.
Cantika :
Oh yaudah kamu cari aja.
Karena
Pak Subroto lama mencari barang yang telah dipesan olehnya, Cantika akhirnya
melihat barang antik ke toko sebelah. Di waktu yang sama datang lah Bayu dan
Caca. Bayu adalah seorang pengusaha bahan daur ulang dan Caca adalah teman
sekaligus sekretaris dari Bayu. Tetapi Bayu adalah orang yang sombong dan
merasa hanyalah dirinya yang berhak atas sesuatu< termasuk barang antik
tersebut.
Pak Subroto :
Neng Cantika nya mana ya? Sambil memegang barang pesanan Cantika.
Bayu
dan Caca menghampiri toko milik Pak Subroto.
Bayu :
Pak boleh saya lihat barang yang bapak pegang?
Pak
Subroto : Boleh kok mas.
Bayu : Bagus ya barangnya.
Caca : iya bay.
Pada
saat yang sama Cantika datang setelah melihat-lihat baranf antik ditempat lain.
Cantika : Pak mana barang pesanan saya tadi?.
Pak Subroto : Oh ini neng Cantika. Itu barangnya lagi dilihat sama mas-mas yang
itu. Menunjuk ke arah Bayu.
Bayu :
Berapa nih pak harganya. Tanya Bayu.
Mendengar
perkataan Bayu, Cantika dan Pak Subroto tersentak kaget.
Pak
Subroto : Tidak bisa mas, barang itu telah
dipesan sebelumnya sama mbak yang ini. Sambil menunjuk Cantika.
Bayu :
Mbak yang mana sih?. Memangnya dia orang penting!. Saya juga bisa beli barang
ini dengan harga yang lebih mahal.
Pak Subroto :
Tidak bisa mas. Barang itu sudah dipesan duluan.
Caca :
Yasudah lah Bay, lu bisa cari barang yang lain atau nggak pindah ketoko lain
atau dimana gitu.
Cantika :
Eh mas, jangan sombong dong saya sudah memesan barang itu terlebih dahulu.
Bayu :
Memangnya lu siapa?. Sebua orang berhak mendapatkan hal ini. Lagian lu Cuma
cewe MISKIN, UDIK, KAMSUPAY lu.
Caca :
Ya sudah, mendingan lu pergi sana, bau tahu iyuh!. Caca menunjuk Cantika.
Cantika
pun terpancing emosi.
Cantika :
Jangan mas pikir karena mas banyak uang, mas bisa membeli barang pesanan saya
dengan begitu saja.
Bayu :
Biarin saja, uang-uang gua. Ini juga (sambil menunjuk barang) gua juga bisa
beli barang ini.
Cantika :
Kan nggak semua barang bisa di bei dengan uang mas.
Bayu
sejenak terdiam. Ayu yang telah selesai dengan urusannya akhirnya mendatangi
Cantika. Dan dia berusa menanyakan mengapa muka Cantika tampak cemberut.
Ayu : Can muka lu kenapa kok
cemberut gitu?. Tanya Ayu.
Cantika :
iya nih Yu, mas-mas yang ini mau mengambil barang pesananku.
Ayu :
Yaudah pulang aja yuk, orang kayak gitu nggak usah diladenin.
Cantika :
Nggak bisa gitu dong Yu. Orang kayak gini memang harus dikasih pelajaran.
Bayu
yang mendengar perkataan itu langsung marah.
Bayu :
Apa?. Memang gua anak SD yang
dikasih pelajaran.
Caca :
Yaudah lah Bay, kita lebih baik pulang aja. Gua juga udah eneg lihat muka anak
kampung itu.
Bayu :
Nggak mau. Gua harus mendapatkan barang ini.
Pak
Subroto yang mendengar dan melihat mereka berantem langsung mencoba menegahi
keduany dan menganjurkan keduanya untuk pulang.
Pak Subroto : Sudah-sudah mendingan kalian semua pulang dari sini, nanti pembeli
saya pada pergi lagi.sudah sana-sana
Cantika : (didalam hati) dasar cowo alay.
Bayu : (didalam hati) cowo bau dasar.
Akhirnya
Bayu dan Cantika pulang dengan arah yang berlawanan
Caca :
Bay, bay kok lu senyum senyum sendiri sih , jangan bilang lu suka lagi sama
cewe kampung itu.
Bayu :
Enggak , apaan sih ca. ( didalam hati) ih kok gue mikirin dia terus
ya.
Cantika : (didalam hati) kok cowo itu ganteng ya.
Ayu :
Can , lu ngapain diem aja ayo pulang, jangan bilang lu suka ya sama cowo yang tadi.
Cantika : Enggak lah yu, ayo kita pulang.
Sesampainya
dirumah Cantika pun langsung menceritakan kejadian tadi kepada ibunya
Ibu : Eh Cantika udah pulang ?
Cantika : Udah bu
Ibu : Gimana tadi di tokonya?
Cantika : Ya gitu deh bu, tadi nemu
sih barang yang mirip sama yang dititipin almarhum ayah, cuman... (Cantika pun
berhenti)
Ibu : Cuman apa?
Cantika : Ya gitu deh Bu. Aku ketemu
cowo yang sok kaya giti, dia pikir semuanya bisa dibeli pake uang. Terus dia
mau beli barang itu, Bu.
Ibu : yaudah kamu jangan salah
sangka gitu, siapa tau dia orang baik. Yang penting kamu fokusin untuk dapetin
barang itu aja, itu kan amanat dari ayah.
Cantika : iya bu. Pasti Cantika
usahain kok bu.
Ibu : oh iya kamu udah makan belom?
Cantika : udah bu diluar tadi sama
Ayu.
Ibu : Ayu nya dimana sekarang?
Cantika : dia udah pulang, Bu.
Ibu : yaudah kamu sekarang bersih-bersih,
terus jangan lupa sholat ya.
Cantika
pun masuk ke kamarnya segera bersih-bersih dan sholat setelah itu dia duduk
termenung dikasur. Ditempat lain dirumah Bayu, dia sedang duduk berbincang
dengan Caca.
Bayu : ah rese banget sih!
Caca : kenapa lagi sih, Bay.
Bayu : tadi tuh gue bisa beli barang
itu dengan harga yang lebih mahal
Caca : sombong lo kumat deh, yah
yaudah gue pulang dulu yah
Bayu : sipdeh hati-hati yah!
Dirumah
Cantika
Cantika
: hmm... kalau dipikir tuh cowo lumayan juga, mirip ayah pula. Tapi kalau di inget sikapnya duh engga banget
deh. Udahlah mending fokus buat dapetin barang itu aja deh.
Dirumah
Bayu
Bayu : kalau dipikir tuh cewe cakep
juga yah, ah udahlah.
Di
toko Pak Subroto,Cantika dan Bayu pun kembali bertemu keesokan harinya.
Cantika : ayuk yuu! Cepetan nanti
kita kedahuluan lagi sama cowo itu!
Bayu : Ca, ayuuk buruan!
Pak Subroto : eh kalian, mau ngapain
lagi kesini ?
Cantika : saya mau beli barang yang
kemarin pak.
Bayu : enak aja, kan saya yang
duluan liat.
Pak
Subroto : udah-udah kalian jangan berantem lagi, saya pusing liatnya. Lebih
baik saya tidak jual barang itu. Mendingan kalian pulang saja sekarang.
Beberapa
hari kemudian, Bayu pun datang mengunjungi toko tersebut.
Pak Subroto : mau ngapain lagi kamu
kesini?
Bayu : saya mau beli barang itu pak!
Pak
Subroto : tidak bisa, semenjak kejadian itu Cantika tidak pernah datang lagi
kesini.
Bayu
: baiklah kalau begitu kali ini saya akan beli barang itu untuk Cantika, bapak
harus percaya sama saya.
Pak
Subroto : baik, saya akan jual barang ini ke kamu. Tapi kamu harus menyampaikan
ke Cantika untuk menjaga barang itu. (Pak Subroto pun mengambil barang
tersebut). Ini mas saya jual Rp 1.000.000
Bayu
: mahal sekali, Pak. Rp 500.000 deh pak.
Pak
Subroto: bagaimana kalau saya kurangin jadi Rp 850.000 deh
Bayu
: yah saya gabawa uang sebanyak itu pak, saya bawanya kartu kredit.
Pak
Subroto : yaudah Rp 750.000 deh ini sudah paling murah, bagaimana?
Bayu
: baiklah pak, ini uangnya. (Bayu pun mengeluarkan uang dan menyerahkannya pada
Pak Subroto, kemudian membawa barang antik itu)
Bayu
pun kemudian mencari dimana rumah Cantika berada, dijalan dia bertemu dengan
Ayu. Setelah bertanya pada Ayu, Bayu pun menemukan jalan ke rumah Cantika.
Didepan rumah Cantika dia pun mengetuk pintu pagarnya.
Bayu : selamat malam
Ibu : ya, selamat malam. Mau bertemu siapa ya?
Bayu : apa betul ini rumahnya
Cantika bu?
Ibu
: ya, betul silahkan masuk nanti saya panggilkan Cantika nya. Kamu pasti Petrus
kan temannya Cantika? (Bayu pun bingung)
Setelah
dipanggil Ibunya, Cantika pun keluar. Dia bingung melihat bahwa orang yang
datang menemuinya bukanlah orang seperti yang dikatakan ibunya.
Cantika : loh.. ngapain lagi lo
kesini?
Bayu
: tunggu, biar gue jelasin dulu, mending duduk dulu aja. (jelas Bayu dengan
sabar)
Cantika : yaudah mau ngomong apaan?
Bayu
: jadi gue kesini mau minta maaf karena gue dan temen gue itu udah ngejekin lo.
Terus gue mau ngasih ini juga ke lo (sambil mengeluarkan barang antik)
Cantika
: hmm.. yaudah makasih ya. Gue juga mau minta maaf karena udah ngatain lo.
Mulai sekarang kita teman ya. Ayah pasti senang liat gue udah dapet barang ini.
Mereka
pun berjabat tangan dan berjanji mulai sekarang untuk menjadi teman. Keesokan
harinya mereka membuat janji untuk saling bertemu dan jalan-jalan.
ini adalah drama hasil dari teks negosiasi diatas.
penasaran?? ini link
Tidak ada komentar:
Posting Komentar